Minggu, 18 Desember 2011
Sampah Punya Nilai Jual
06.41 |
Diposting oleh
Dwi Praja Anggrayeni |
Edit Entri
Sampah, pastilah sangat tidak asing lagi untuk kita. Karena dimana-mana hampir ada sampah. Sampah yang menggunung hingga sampah-sampah yang hanya bungkus permen atau tisu. Semua orang seenaknya membuang sampah tanpa tahu tempat. Kurang sadarnya mereka terhadap lingkungan sekitar itu sangat merugikan kita semua.
Banjir, sebernarnya itu salah satu akibat dari ulah manusia. Membuang sampah sembarangan. Bahkan selokan hingga sungai pun ditumpuki oleh sampah. Padahal jika mulai musim hujan tiba, masyarakat sendiri yang akan susah karena banjir. Bagaimana tidak? Sampah-sampah yang memenuhi saluran air membuat air tidak dapat mengalir lancar. Sehingga air tersumbat dan jadilah banjir.
Ada beberapa yang sudah berinisiatif untuk mengurangi sampah-sampah yang menjadi limbah. Dengan mendaur ulang, misalnya sampah plastik dan kertas menjadi sesuatu yang bermanfaat. Seperti yang dilakukan oleh para ibu-ibu rumah tangga di Surabaya bagian timur, mereka mengumpulkan sampah palstik dan kertas untuk didaur ulang bersama-sama lalu hasilnya ada yang dijual dan ada juga yang dipakai sendiri. Misalnya bekas bungkus sabun atau bungkus kopi bisa di jadikan tas sekolah, tas untuk ke pasar, dompet kecil, sandal, dan bahkan ada yang di dijadikan seperti baju untuk anak-anak.
Tidak hanya sampah dari plastik yang sering kita jumpai, gelas aqua juga tidak sedikit berserakan dimana-mana. Nah, di salah satu sekolah dasar yang terletak di Mojokerto mengumpulkan gelas aqua untuk di daur ulang menjadi sesuatu benda yang bisa mempunyai manfaat dan memiliki nilai jual. Ide ini di berikan dan di ajarkan kepada murid-murid agar bisa mengurangi limbah sampah dan bisa melatih kreativitas mereka. Para murid SD ini mendaur ulang sampah bekas gelas aqua menjadi tempat pensil yng lucu-lucu.
Dari contoh-contoh yang telah digambarkan di atas, mungkin bisa kita tiru dan kita teladani. Banyak manfaat yang kita peroleh dari situ. Bisa melatih kreativitas, membuka lapangan pekerjaan, berbisnis, melakukan sesuatu yang beguna, dan lain sebagainya. Daripada sampah hanya menumpuk tak berguna, lebih baik jika di diolah menjadi sesuau yang berguna. Dan juga memberikan pekerjaan bagi ibu-ibu rumah tangga yang menganggur dan ngrumpi bergosip tetapi tidak membuahkan hasil apa-apa, lebih baik mengikuti pelatihan yang semacam itu, selain bisa tetap ngrumpi tetapi bisa membuahkan hasil yang berguna bagi kita semua.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mata Kuliah
About Me
Welcome
Hai guys..this is my blog,come join with my blog and see my posting...
Total Tayangan Halaman
Diberdayakan oleh Blogger.
Pengikut
Lencana Facebook
what time ??
Blog Archive
-
▼
2011
(40)
-
▼
Desember
(35)
- Semrawutnya Kinerja PSSI
- Lunturnya Patriotisme Pemuda Indonesia
- Tren Behel, untuk Bergaya
- Wanita Bukan “Racun Dunia”
- Peran Televisi Terhadap Generasi Bangsa
- SINDROM BLACKBERRY
- Perawatan Softlens, Itu Perlu
- Permainan Beras Waktu
- Image and Character Building
- Sampah Punya Nilai Jual
- Film Twilight Saga
- Film 17 AGAIN
- Beckham ke Indonesia
- Museum Wayang Jakarta
- High School Musical 3, Senior Year
- Empati sosial “Liponsos Keputih”
- Burung Surga Tak Berkaki
- Cerita Lucu, Tiga manfaat rokok
- Di Balik Rasa Pahitnya PARE..
- SURAT KECIL UNTUK TUHAN
- LKMM PRA TD (PERSEPSI)
- CATATAN AKHIR SEKOLAH, FILM TELADAN
- MACET, Menjadi Makanan Sehari-hari Warga Surabaya
- The Tielman Brothers, Band Rock n Roll pertama di ...
- Demam BB, "Menduniakan" JAKARTA
- KRIPIK PEDAS BAWA REJEKI, bikin bibir panas...
- TRANS STUDIO BANDUNG tak kalah dengan UNIVERSAL ST...
- Novel Laskar Pelangi
- Buah yang di Anggap Sepele, Ternyata Menyehatkan..
- Bahasa Jawa adalah Bahasa Terlengkap Di dunia
- PATRIOT
- Derita Anak Jalanan
- Andai Aku Jadi Presiden
- Kampus Idaman? Sistem Informasi ITS Juaranyaa..
- Disney Land
-
▼
Desember
(35)
1 komentar:
Sampah memang membuat jenuh para masyarakat.. Seharusnya mengelola atau mendaur ulang sampah anorganik itu dilatih sedini mungkin..
Posting Komentar